Tuesday, 30 April 2013

Animasi 3D Lebonna

Cerita rakyat Massudi Lalong - Dodeng - Lebonna berasal dari Toraja. Cerita ini cukup terkenal yang diceritakan turun temurun. Versi Lebonna cukup bervariasi dan berkembang meskipun inti ceritanya sama.
Mimpi ku adalah membuat sebuah animasi 3D berdurasi pendek yang menceritakan kisah cinta yang sangat menantang ini.

I hope will be realized next year,

Game Puzzle 3D Rumah Adat Toraja, Tongkonan pada Perangkat Android

Game ini bertujuan sebagai promosi budaya Toraja dalam bentuk permainan pada perangkat mobile android. 
Rumah Adat Toraja sungguh unik, keunikan yang terdapat pada bangunan ini belum semua diketahui oleh generasi yang ada sekarang. Untuk itu perlu ada upaya pengenalan budaya dengan cara bermain sambil belajar.
Tujuan akhir dari game ini adalah membangun sebuah rumah adat Toraja. Pemain menyusun objek 3 dimensi yang disediakan hingga membentuk sebuah rumah adat Toraja.
Permainan dimulai dengan menyusun objek sederhana dengan menyusun objek yang disediakan menjadi sebuah meja dan empat kursi. Setelah Pemain mampu menyusun satu set kursi dan meja maka selanjutnya pemain diizinkan masuk pada level selanjutnya yaitu membangun rumah adat Toraja.

Mimpi ini akan segera terwujud,
Semoga Tuhan memberikan umur panjang, kesehatan untuk merealisasikan mimpi-mimpi ini.

Friday, 19 April 2013

Pak Tua Makan di Kuburan

Hari minggu adalah hari bebas di keluarga mini kami.
Mau bangun pagi kek, kesiangan kek, suka-suka.
Mau bersih-bersih kek, apa kek… pokok men suka-sukalah… ada yang isinya cuma membaca, ada yang isinya ngegem, ada yang membuat berantakan, ada yang main bola.
Agh… lapar euuu… sudah siang, tak ada yang tergerak menyiapkan sesuatu yang bisa disantap. Dari pagi sampai siang perut baru diisi segelas kopi sepotong kue.
Yuk… cari makan yoooo, segera semua bergegas.
Brummmm… seisi keluarga mini meluncur di atas motor mini.
Siang ini cukup sepi, seperti biasa dihari minggu yang sudah-sudah. Arah kekota lewat gang-gang ternyata cukup jauh juga dan astaga ternyata kita melewati kuburan.
Laju motor sedikit dipercepat, sudah keroncongan nih perut minta ditambal.
Di depan ada dua sosok sedang berdiri, setelah mendekat… agh ternyata seorang lelaki tua sedang dengan lahapnya menikmati hidangan nasi bungkus bersama seorang perempuan yang usianya tidak terpaut jauh yang juga sedang menikmati hidangan.
Dari ekspresi wajah mereka tergambar kenikmatan tiada tara, sesekali mereka ngobrol… entah mereka membicarakan apa.
Keluarga mini berlalu begitu saja dihadapan mereka. Tidak ada sesuatu yang istimewa dengan pandangan di sekitar. Baru beberapa puluh meter beranjak dari kedua sosok tadi, lha kok hati ini merasakan sesuatu… sesuatu yang sungguh mengusik jiwaku. Tanpa terasa air mata ini mengalir, untungnya kepalaku terbalut helm tengkorak…
Pemandangan sepintas yang baru saja terlihat begitu jelas tergambar dalam otak ini.
Tiba-tiba aku teringat orang tuaku yang juga sudah usia senja, nun jauh di sana. Adakah mereka sehat? adakah mereka makan? adakah mereka bahagia saat ini?
Dengan cermat kuperhatikan kondisi belakang, lalu segera aku berbalik kembali ke posisi kedua sosok yang telah mengusikku. Hidangan nikmat mereka belum habis, wajah mereka masih seperti tadi.
Aku berhenti di depan mereka, tergambar jelas wajah bercahaya menatap kehadiran kami. Segera kurogoh kantong jaket dan lalu menyodorkannya ke beliau. Matursuwun… demikian nada sang Kakek berujar.
Lalu kami segera beranjak dari situ.
Entah mengapa jika diri ini melihat sosok renta, tua tak berdaya… jiwa ini selalu terusik.
Ada sesuatu yang mengganggu. Pikiran saya mengembara kemana-mana… ups, kita makan siang di sini saja.
***
Ayah… maafkan anakmu yang belum mampu membahagiakan Ayah!
Tergambar jelas peristiwa-peristiwa lalu, dimana Ayah begitu bangga dengan kehadiranku, bercanda, menggendongku, membuatkanku beragam mainan dari bahan kayu.
Ayah… aku kangen!
Aku bangga denganmu Ayah…

Apa Hebatnya Kamasutra Dibanding Rasasutra?

Setiap pria atau perempuan dewasa apalagi yang sudah berkeluarga tentu tidak asing dengan kamasutra, paling tidak pernah mendengarnya. Sepengetahuan saya, kamasutra membahas dan mengolah beragam teknik dan posisi yang katanya lebih jitu dalam berhubungan intim. Jadi intinya lebih kepada olah physik pra maupun dalam arena tentunya.
Lalu bagaimana dengan rasasutra?
Rasa yang hendak kusampaikan bukanlah rasa yang mampu dikecap oleh lidah, namun rasa yang selalu hadir, kadang datang tak diundang, kadang pergi tanpa disuruh, bahkan terkadang diluar kesadaran diri.
Setiap pasangan yang sudah berkeluarga tidak bisa mengelak dari perbedaan bukan? Entah itu beda pendapat, entah itu beda cara dan beragam perbedaan-perbedaan yang kerap terjadi tiap saat.
Cobalah sesaat menyimak kejadian-kejadian, mulai dari hal-hal sederhana yang pernah dialami dan mengakibatkan “perselisihan” yang berwujud marah, dongkol, dengki, diam, kabur, minggat dan beragam ekspresi lain yang sering dilakukan sosok lelaki abal-abal.
Rasa apakah yang bergejolak ketika sosok perempuan yang katanya dicintai dengan tulus sering tak berdaya, lalu mengatakan kepadanya : Maa… MAAF,… dan lalu ia terdiam mengangguk dan menunggu dipeluk?
Atau, pernahkah terpaut jarak sekian hari karena tugas atau “terpaksa” dan dengan setia menanti pelukan sosok “lemah” nan lembut? Rasa apakah yang menyelimuti diri?
Entah bagaimana rasanya seorang pelaut yang berbulan-bulan berada dikapal menjalankan misi tanpa kehadiran sang istri disampingnya, lalu suatu saat ketika kembali ke rumah disambut dengan pelukan anak, istri, tetangga, …
Rasa apakah yang setiap saat menghantam jauh lebih keras dari ombak? Yang menampar melebihi kelembutan sutera?
Kangen, Rindu, dan segala teman-temannya jauh lebih dahsyat jika dikelola secara sehat daripada seupil keinginan ragawi.

sedang menikmati rasasutra. Seni Berkeluarga.

Perancangan dan Pengembangan Game 3D Sebagai Media Pelestarian Budaya Toraja (Adu Kerbau) Berbasis Android



Abstrak

Desain dan pengembangan game adalah bidang yang menjanjikan di masa depan. Pengembangan game tidak hanya menghasilkan sebuah produk hiburan atau mengisi waktu luang para pengguna game. Pengembangan game adalah media untuk berekspresi, mengeksplorasi imajinasi, menuangkan karya seni dalam wujud  digital. Game adalah karya seni digital yang menghadirkan hiburan, tantangan, konflik, pembelajaran, informasi serta dapat juga menjadi media promosi.
Sistem operasi Android dengan segala kelebihan dan kekurangannya memungkinkan pengembang aplikasi untuk berekplorasi dengan bebas. Dukungan perangkat lunak yang gratis, tersedianya perangkat mobile dengan harga terjangkau dan sumber belajar yang terbuka luas memungkinkan pengembang aplikasi untuk menghasilkan program-program berkualitas.
Budaya Toraja yang dikenal unik masih perlu untuk dipromosikan, dikembangkan dan dilestarikan. Sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi informasi saat ini, dibutuhkan cara promosi dan pelestarian budaya yang mengikuti perkembangan teknologi dan melibatkan unsur edukasi bagi setiap penggunanya.
Game adu kerbau ini diharapkan dapat menjadi salah satu media hiburan, promosi dan pelestarian budaya Toraja yang mengedukasi pengguna sekaligus menjadi pemicu lahirnya karya-karya seni digital lain yang bertema edukasi dan budaya pada perangkat teknologi informasi.


Kata kunci : game, android, edukasi, budaya

prototype Game Adu Kerbau download di sini